Logo Bloomberg Technoz

SBN Ritel Pertama 2023 Dibanjiri Peminat Hingga Rp 22,18 T

Ruisa Khoiriyah
09 February 2023 22:13

Penjualan Saving Bond Ritel SBR012 menembus rekor Rp 22,18 triliun pada penutupan pemesanan pekan ini (Bloomberg)
Penjualan Saving Bond Ritel SBR012 menembus rekor Rp 22,18 triliun pada penutupan pemesanan pekan ini (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah resmi menutup masa penawaran SBN ritel pertama tahun ini yaitu Saving Bond Ritel seri 012 (SBR012) hari ini (9/2/2023). Nilai pemesanan yang masuk ke surat berharga negara ritel tersebut mencapai Rp 22,18 triliun. Melampaui kuota yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp 20 triliun. 

Sebanyak Rp 16,73 triliun dana investor masuk ke SBR012-T2 yang bertenor dua tahun dengan imbal hasil sebesar 6,15%. Adapun untuk SBR012-T4 yang memberikan kupon 6,35% dan bertenor 4 tahun, nilai pemesanan yang masuk mencapai Rp 5,45 triliun. 

Direktur Surat Utang Negara Kementerian Keuangan RI Deni Ridwan, mengungkapkan, nilai pemesanan yang masuk untuk SBR012 mencapai rekor tertinggi penjualan SBN ritel non-tradable. Non-tradable berarti surat berharga negara ini tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder sehingga investor harus memegang atau menempatkan dananya hingga jatuh tempo (hold to maturity), yaitu dua dan empat tahun sesuai tranches SBR yang dipilih.

“Capaian penjualan SBR012 menjadi rekor tertinggi penjualan SBN ritel non-tradable sejak penggunaan platform online e-SBN,” kata Deni kepada Bloomberg Technoz.

Platform e-SBN meluncur sejak 2018 dan berhasil membantu mendongkrak baik nominal penjualan SBN maupun jumlah investor SBN ritel. Platform e-SBN memungkinkan investor memesan dan berinvestasi pada surat berharga negara secara online dengan cara lebih praktis. Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sampai 28 Desember 2022, jumlah investor SBN mencapai 830.000 SID (Single Investor Identification).