Logo Bloomberg Technoz

ASN Mulai WFH dan Indeks Polusi Udara Jakarta Makin Buruk

Fransisco Rosarians Enga Geken
21 August 2023 09:15

Suasana gedung perkantoran yang diselimuti polusi di Jakarta, Senin (7/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Suasana gedung perkantoran yang diselimuti polusi di Jakarta, Senin (7/8/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) bagi pada sekitar separuh dari aparatur sipil negara (ASN), Senin (21/8/2023). Pemda menilai, kebijakan ini akan perlahan mengurangi angka polusi udara Jakarta yang memburuk dalam beberapa pekan terakhir.

Berdasarkan pantauan IQAir, indeks kualitas udara di Ibu Kota tercatat mencapai 160 atau masuk kategori tidak sehat, saat diakses pukul 09.00 WIB. Angka indeks ini adalah capaian terburuk kedua sepanjang bulan ini, setelah mencatatkan rekor 164 pada, 6 Agustus lalu.

Pada laman yang sama, polutan utama yang menyedar di wilayah udara Jakarta adalah PM2.5 yang mencapai 72,8 mikrogram per meter kubik. Angka ini 14,6 kali lebih tinggi dari standard sehat dari organisasi kesehatan dunia atau WHO.

Kota Jakarta akan mengalami kabut debu dengan catatan suhu mencapai 26 derajat celcius. Kelembapan ibu kota akan mencapai 83% dengan kecepatan angin sekitar 11,1 km/jam. 

Jakarta memang bukan satu-satunya kota di Indonesia dengan indek kualitas udara buruk pagi ini. Dua kota di Kalimantan Barat yaitu Terentang dan Mempawah mencapai indeks lebih tinggi dengan 195 dan 163. Kedua kota ini diperkirakan terdampak asap dari kebakaran hutan.