Logo Bloomberg Technoz

Batuk-batuk Jokowi dan Kebijakan Atasi Polusi yang Amat Politis

Pramesti Regita Cindy
15 August 2023 12:30

Presiden Jokowi tiba di ruang ratas, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/08/2023). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)
Presiden Jokowi tiba di ruang ratas, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/08/2023). (Foto: Humas Setkab/Rahmat)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang batuk-batuk akibat kualitas udara buruk terungkap ke publik. Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno usai Jokowi menggelar rapat membahas soal polusi di Jabodetabek yang kini memburuk. Sandiaga mengatakan pada Senin (14/8/2023), menurut pemeriksaan dokter, gejala batuk yang dialami Jokowi juga karena pengaruh udara Jakarta saat ini.

Namun di balik kisah batuk-batuknya Jokowi itu sebenarnya warga Jakarta sudah lebih awal resah dan lalu bergerak menyuarakan agar pemerintah bergegas menangani polusi udara ini.

Gugatan citizen law suit (CLS) atas pencemaran udara diputus di Pengadilan Negeri Jakarta pada 16 September 2021 dan dimenangkan sebagian oleh warga. Dalam amar putusan terdapat substansi secara terang yang menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo bersama tiga menterinya dinyatakan telah lalai menjalankan kewajiban dalam pemenuhan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Pemerintah juga telah mengakibatkan kualitas udara di DKI Jakarta menjadi buruk sehingga para penggugat CLS dan masyarakat ibu kota lainnya mengalami kerugian berupa munculnya berbagai penyakit yang berhubungan dengan pencemaran udara Jakarta.

Tak berhenti di sana, Pengadilan Tinggi Jakarta Pusat pada tanggal 17 Oktober 2022 menguatkan putusan tersebut. Namun bukannya langsung patuh pada putusan itu, Presiden Jokowi malah mengajukan kasasi pada Januari 2023.

Padahal bila ditelusuri, kualitas udara Jakarta dan wilayah sekitarnya sudahlah teramat buruk. Juru Kampanye Perkotaan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Abdul Ghofar menyesalkan pemerintah yang malah lagi-lagi bagai melempar tanggung jawab saat kualitas udara Jabodetabek memburuk pada musim kemarau beberapa pekan terakhir.