Logo Bloomberg Technoz

Australia Kerek Bunga Acuan ke Level Tertinggi Dalam 10 Tahun

News
07 February 2023 11:20

Pertambangan di Australia (Dok Bloomberg)
Pertambangan di Australia (Dok Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank sentral Australia menaikkan bunga acuan sebesar 25 basis poin dan melempar sinyal pengetatan moneter akan terus dilangsungkan agar upaya penjinakan inflasi bisa mencapai target. The Reserve Bank of Australia (RBA) mengerek bunga acuan ke posisi 3,35% di mana level ini adalah yang tertinggi sejak September 2012, seperti yang diprediksi oleh hampir semua pelaku pasar. 

Kebijakan mengerek bunga acuan ini menjadi kenaikan kesembilan kali sejak pengetatan moneter ditempuh oleh bank sentral pada Mei 2022. “Dewan Gubernur memperkirakan kenaikan bunga acuan masih akan diperlukan dalam beberapa bulan ke depan untuk memastikan target inflasi tercapai,” kata Gubernur RBA Philip Lowe, Selasa (7/2/2023).

Dollar Australia menguat menyambut sinyal pengetatan ekonomi lebih lanjut. Mata uang negeri kangguru itu diperdagangkan di level 69,36 sen dollar Amerika Serikat, sementara imbal hasil surat utang bertenor tiga tahun naik 11 basis poin ke level 3,25%. 

Australia menaikkan bunga acuan 25 bps ke level tertinggi dalam 10 tahun terakhir (Bloomberg)

Bunga acuan Australia masih lebih rendah dibandingkan bunga Selandia Baru sebesar 4% dan Amerika Serikat 4,5%. Kecepatan langkah RBA dalam mengetatkan moneter mencerminkan upaya bank sentral membawa ekonomi Australia ke dalam skenario soft landing. Bank sentral AS memperkirakan akan terus mendorong bunga lebih tinggi menyusul data ketenagakerjaan terakhir yang kuat.

“Dewan mengakui bahwa operasi kebijakan moneter kami berjalan lambat,” kata Lowe. Ia melanjutkan, ada ketidakpastian seputar waktu yang tepat dan tingkat perlambatan yang diharapkan dalam pengeluaran rumah tangga.