Logo Bloomberg Technoz

BI Habis-Habisan Intervensi Menahan Pelemahan Rupiah

Ruisa Khoiriyah
02 August 2023 16:40

Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)
Rupiah Tahun Emisi 2022 (Dok. Bank Indonesia)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan besar yang dihadapi rupiah hari ini akibat terseret gelombang aksi jual yang terjadi di pasar global menyusul penurunan peringkat kredit Amerika Serikat telah membuat nilai tukar terperosok ke level terlemah.

Bank Indonesia berjaga di pasar mengintervensi tekanan yang dihadapi rupiah supaya tidak melemah tanpa kendali. Edi Susianto, Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, memastikan, BI berjaga di pasar untuk memastikan keseimbangan permintaan dan penawaran valas. 

"Sepertinya pelaku pasar agak waspada khususnya terkait penurunan peringkat kredit Amerika sementara sebagian yang lain memilih wait and see menanti rilis data pengangguran di Amerika. Persediaan valas di pasar domestik masih memadai. Puncak siklus permintaan valas sudah terjadi pada Mei-Juni lalu, jadi saat ini likuiditas valas sudah lebih baik," jelas Edi seperti dilansir oleh Bloomberg News, Rabu (2/8/2023).

Nilai tukar rupiah ditutup melemah kehilangan 60 bps ke posisi Rp15.175/US$ ketika tekanan jual di bursa saham telah melongsorkan Indeks Harga Saham Gabungan ke 6.854,51 dan aksi jual di pasar surat berharga negara juga sudah mengerek naik tingkat imbal hasil SUN/INDOGB hampir semua tenor. 

Dari kacamata teknikal, nilai tukar rupiah sudah berada di jalur menuju MA-200 ke level Rp15.221/US$. Sedangkan MA-100 pairing USD/IDR berada di posisi Rp15.007 dan MA-50 ada di Rp14.979/US$.

Disambut dingin