Logo Bloomberg Technoz

Nama Ibu Kandung Bocor, Pengamat Sebut Data Bank WNI Terancam

Fransisco Rosarians Enga Geken
17 July 2023 20:00

Ilustrasi KTP (Bloomberg Technoz)
Ilustrasi KTP (Bloomberg Technoz)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC, Pratama Persadha membeberkan sejumlah konten kebocoran data yang diduga terjadi pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri. 

Dia menemukan data 337 juta penduduk Indonesia tersebut pada sebuah forum di internet yang memang biasa dipergunakan peretas untuk jual beli data curian. Data tersebut diunggah seorang hacker dengan kode samaran 'RRR', pada 14 Juli 2023. 

Berdasarkan keterangan pada forum tersebut, peretas mengklaim telah mencuri data Kemendagri yang tersimpan dalam bentuk tujuh tabel berbeda. Sebanyak 337 juta data NIK tersebut berasal dari salah satu tabel dengan nama 'data_penduduk'. 

Dari tabel tersebut, Pratama menemukan satu data pribadi yang sangat penting yaitu nama ibu kandung pada field  bernama 'NAMA_LGKP_IBU'. Menurut dia, nama ibu kandung sendiri kerap digunakan sektor perbankan sebagai keamanan berlapis atau tambahan untuk melindungi para nasabahnya. Industri Perbankan, kata dia, menganggap nama ibu kandung nasabah adalah data yang jarang atau tidak diketahui orang lain.

"Dapat dibayangkan betapa berbahayanya data nama ibu kandung tersebut jika sampai data ini jatuh ke tangan orang yang akan melakukan tindakan kriminal dan penipuan," kata Pratama dalam keterangan, Senin (17/7/2023).