Penawaran tersebut — bernilai US$4 miliar termasuk utang — merupakan premi 65% dari harga penutupan saham DigitalBridge pada 4 Desember, hari perdagangan terakhir sebelum pembicaraan antara kedua perusahaan dilaporkan. 

Harga saham perusahaan Jepang tersebut turun hingga 3,4% dalam perdagangan awal di Tokyo pada Selasa. 

Masayoshi Son, bertujuan untuk memanfaatkan permintaan yang melonjak untuk infrastruktur digital, yang didorong oleh booming AI. Tahun lalu telah terjadi gelombang kesepakatan bernilai miliaran dolar di sektor ini, yang sebagian besar berfokus pada pusat data dan daya komputasi yang diperlukan untuk membangun dan mengoperasikan teknologi tersebut. 

(bbn)