Di Aceh, dari total 1.847.786 pelanggan sebanyak 1.807.111 pelanggan atau 97,7% telah kembali teraliri listrik. Sedangkan sisanya, sebanyak 40.675 pelanggan masih belum mendapatkan setrum.
Selanjutnya, di Sumatra Utara kondisi kelistrikan hampir sepenuhnya pulih. Dari total 544.048 pelanggan terdampak, 544.038 di antaranya atau sekitar 99,9% telah kembali teraliri listrik.
Ditjen Gatrik mencatat tersisa 10 pelanggan yang belum teraliri listrik dan seluruhnya berada di Desa Hutajulu Parbalik, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara, akibat akses jalan yang masih tertutup longsor sehingga menyulitkan perbaikan.
Sementara di Sumatra Barat, dari total 274.564 pelanggan terdampak sebanyak 274.419 pelanggan atau sekitar 99,9% telah kembali menikmati listrik.
Dalam hal ini, terdapat 145 pelanggan yang belum teraliri listrik di Jorong Lambeh, wilayah FCO Tulang Gajah Tinggi, akibat dua trafo yang belum dapat dipulihkan karena akses ke lokasi masih belum dapat dilintasi dan rawan longsor.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan listrik di Banda Aceh kembali pulih.
Sementara itu, Bahlil mengatakan, empat kabupaten di Aceh masih dalam proses pemulihan. Keempat kabupaten itu di antaranya Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Bener Meriah dan Gayo.
“120 megawatt di Banda Aceh semuanya sudah nyala,” kata Bahlil kepawa awak media di Jakarta, Jumat (19/12/2025).
Bahlil menegaskan jaringan listrik backbone Sumatra-Biruen-Arun telah kembali terhubung. Kendati demikian, dia menerangkan, empat kabupaten di Aceh masih terkendala infrastruktur listrik tegangan rendah.
Konsekuensinya, aliran setrum di sebagian kabupaten itu masih terbatas. Malahan, beberapa daerah masih diterapkan pemadaman bergilir.
“Karena infrastruktur kita yang belum terselesaikan di lapangan untuk tegangan rendah,” kata dia.
(azr/naw)






























