Logo Bloomberg Technoz

Perhapi Beber Risiko Sistemik Pemangkasan Produksi Nikel 2026

Azura Yumna Ramadani Purnama
24 December 2025 11:00

Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian
Timbunan bijih nikel mentah di area laydown PT Sulawesi Resources di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) menilai pemangkasan produksi bijih nikel berpotensi menimbulkan risiko sistemik apabila tidak dilakukan dengan cermat.

Ketua Umum Perhapi Sudirman Widhy Hartono berpendapat pemangkasan produksi tersebut mesti mempertimbangkan tipe bijih dan teknologi pengolahan bijih nikel.

Alasannya, bijih nikel saprolit dan limonit memiliki fungsi strategis yang berbeda dalam nilai rantai industri.


Dengan demikian, kata Sudirman, pemangkasan produksi tanpa memperhitungkan cadangan dan kebutuhan riil di industri sesuai dengan tipe bijih nikel bakal berdampak negatif untuk rantai industri nikel.

“Tanpa perhitungan yang sangat hati-hati terhadap struktur cadangan dan kebutuhan riil, maka dikhawatirkan dampak negatifnya dapat menjalar secara sistemik ke seluruh rantai nilai industri,” kata Sudirman saat dihubungi Rabu (24/12/2025).