“Pemanfaatannya belum kita maksimalkan sesuai dengan kapasitas yang sebetulnya bisa kita dapatkan dari pembangunan infrastruktur,” kata Meutya di Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025).
Pernyataan tersebut mencerminkan evaluasi pemerintah terhadap kondisi pemanfaatan infrastruktur digital saat ini. Meski jaringan internet telah menjangkau sebagian besar wilayah Indonesia, kontribusinya terhadap produktivitas ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dinilai masih dapat ditingkatkan. Pemerintah melihat adanya kesenjangan antara ketersediaan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi secara produktif.
Meutya menekankan bahwa transformasi digital harus berorientasi pada penciptaan nilai tambah ekonomi. Digitalisasi tidak cukup hanya menghadirkan akses internet, tetapi juga harus mampu mendorong inovasi, efisiensi, dan lahirnya peluang usaha baru. Dalam konteks ini, ruang digital dipandang sebagai ekosistem yang harus dimanfaatkan secara inklusif oleh seluruh lapisan masyarakat.
Ia juga menegaskan bahwa ruang digital perlu menjadi wadah yang terbuka bagi masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah. Menurutnya, transformasi digital yang berhasil adalah transformasi yang mampu memberikan manfaat langsung bagi ekonomi dan kehidupan sosial.
“Transformasi digital harus melahirkan nilai tambah nyata bagi ekonomi dan membuka peluang bagi semua,” tuturnya.
Perluasan Akses Internet dan Pemerataan Manfaat Digital
Sebagai bagian dari strategi nasional, pemerintah terus mempercepat perluasan akses internet, khususnya di wilayah yang masih belum terjangkau jaringan memadai. Salah satu fokus utama adalah penyediaan akses internet di sekitar 2.500 desa blankspot yang selama ini belum menikmati konektivitas digital secara optimal. Langkah ini dipandang krusial untuk memastikan pemerataan manfaat ekonomi digital.
Meutya menjelaskan bahwa konektivitas yang merata menjadi fondasi penting bagi pembangunan manusia dan ekonomi di daerah. Dengan akses internet yang memadai, masyarakat desa diharapkan dapat memperoleh kesempatan yang setara dalam pendidikan, layanan publik, serta aktivitas ekonomi. Pemerintah ingin memastikan bahwa transformasi digital tidak hanya dinikmati oleh masyarakat perkotaan.
“Konektivitas yang merata menjadi fondasi agar warga desa memperoleh akses pendidikan, layanan publik, dan peluang ekonomi yang setara,” ujar Meutya.
Melalui perluasan akses ini, pemerintah menargetkan peningkatan kualitas sumber daya manusia di pedesaan. Akses internet diharapkan membuka peluang pembelajaran daring, akses informasi pasar, hingga pengembangan usaha mikro dan kecil berbasis digital. Dengan demikian, ekonomi digital dapat tumbuh secara lebih inklusif dan berkeadilan.
Deklarasi Arah Indonesia Digital juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam membangun ekosistem digital yang sehat. Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dalam mendorong transformasi digital. Keterlibatan sektor swasta, komunitas digital, serta lembaga pendidikan menjadi kunci untuk memastikan pemanfaatan teknologi berjalan efektif dan berkelanjutan.
Acara deklarasi tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi kementerian dan lembaga negara. Hadir antara lain Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Nugroho Sulistyo Budi, serta perwakilan dari industri teknologi dan komunitas digital. Kehadiran berbagai pemangku kepentingan ini mencerminkan komitmen bersama dalam mengawal transformasi digital nasional.
Pemerintah menilai bahwa keamanan dan kepercayaan publik juga menjadi faktor penting dalam pemanfaatan infrastruktur digital. Oleh karena itu, aspek perlindungan data, keamanan siber, dan tata kelola digital menjadi bagian tak terpisahkan dari agenda Indonesia Digital. Transformasi digital yang terjaga diyakini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan dunia usaha.
Ke depan, Kementerian Komunikasi dan Digital menegaskan akan terus mendorong kebijakan yang memastikan infrastruktur digital tidak hanya terbangun secara fisik, tetapi juga dimanfaatkan secara maksimal. Dengan pemanfaatan yang tepat, digitalisasi diharapkan mampu menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru sekaligus alat pemerataan kesejahteraan di seluruh wilayah Indonesia.
(tim)




























