Logo Bloomberg Technoz

Begini Cara Bursa CPO Indonesia Coba Saingi Malaysia

Rezha Hadyan
30 June 2023 09:10

Petani melakukan panen sawit di Perkebunan sawit PT Perkebunan Nusantara III (Dimas Ardian/Bloomberg)
Petani melakukan panen sawit di Perkebunan sawit PT Perkebunan Nusantara III (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Perdagangan menyatakan biaya transaksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di dalam bursa berjangka diupayakan bisa lebih kompetitif atau minimal sama dengan biaya transaksi CPO di Bursa Malaysia, yang menjadi acuan dunia.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan sekaligus Plh Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Isy Karim menyebut salah satu pembentukan bursa berjangka untuk ekspor CPO bertujuan untuk membentuk harga acuan yang transparan.

Pembentukan bursa berjangka untuk ekspor CPO sejalan dengan amanah Undang-undang (UU) Nomor 32 Tahun 1997 sebagaimana diamandemen menjadi UU No. 10 Tahun 2011 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). 

“Salah satu tujuan PBK adalah sebagai sarana menciptakan harga [price discovery] dan pembentukan harga acuan [price reference] yang transparan," ujar Isy dikutip dari keterangan resmi, Jumat (30/6/2023). 

Oleh karena itu, bursa berjangka untuk ekspor CPO harus mampu memberikan layanan yang optimal kepada para pelaku usaha. Untuk implementasinya, Isy menyebut terlebih dahulu dibutuhkan pelatihan dan sosialisasi terkait tata cara serta mekanisme ekspor kepada para pelaku usaha.