Logo Bloomberg Technoz

Malaysian Palm Oil Board (MPOB) melaporkan, stok minyak sawit Negeri Harimau Malaya pada November berada di 2,84 juta metrik ton. Melonjak 13% dari bulan sebelumnya dan menjadi yang tertinggi dalam lebih dari 6,5 tahun.

Realisasi tersebut lebih tinggi ketimbang ekspektasi pasar. Konsensus yang dihimpun Bloomberg dengan melibatkan 11 responden menghasilkan median proyeksi stok minyak sawit Malaysia per akhir November sebanyak 2,71 juta metrik ton, Ini pun masih menjadi yang tertinggi sejak Maret 2019.

“Bulan-bulan puncak produksi sudah berlalu dan sekarang kita memasuki masa produksi rendah. Namun permintaan masih lemah,” tegas Paramalingam Supramaniam, Direktur Pelindung Bestari, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini, Jumat (12/12/2025)? Apakah bisa naik lebih tinggi atau malah terkoreksi lebih dalam lagi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO masih tertahan di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 43. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 79. Menghuni area beli (long) yang sangat kuat, bahkan hampir jenuh (overbought).

Untuk perdagangan hari ini, harga CPO sepertinya bisa bangkit. Cermati pivot point di MYR 4.065/ton.

Dari situ, harga CPO berpeluang mengetes resisten di rentang MYR 4.106-4.104/ton. Resisten lanjutan ada di level MYR 4.116-4.133/ton.

Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di MTR 4.228/ton.

Namun apabila harga CPO malah turun, maka target support terdekat adalah MYR 4.053-4.024/ton. Support berikutnya ada di MYR 3.998-3.956/ton.

Target paling pesimistis atau support terjauh adalah MYR 3.899/ton.

(aji)

No more pages