Terdapat dua kelompok faktor pendorong utama terjadinya low back pain: faktor individu dan tuntutan pekerjaan. Dari sisi individu, risiko meningkat pada mereka dengan indeks massa tubuh tinggi, riwayat penyakit keluarga, kurang aktivitas fisik, hingga kebiasaan merokok. “Merokok juga dapat mempercepat pengapuran tulang dan menurunkan kepadatan tulang,” jelas Bella.
Dari sisi pekerjaan, risiko meningkat bagi pekerja yang harus duduk lama di meja, sering membungkuk, atau mengangkat beban berat dalam durasi panjang. Karena itu, menurut Bella, peran perusahaan sangat krusial dalam mencegah dan menangani kondisi ini.
Perbaikan ergonomi menjadi langkah utama yang perlu dilakukan perusahaan. Penilaian kursi, meja, hingga posisi layar bagi pekerja kantoran dinilai penting untuk menjaga postur. Bagi pekerja yang sering mengangkat barang, diperlukan asesmen gerak, alat bantu, hingga penggunaan teknologi sensor untuk memantau jarak angkat beban.
Selain langkah preventif, perusahaan juga perlu menyediakan dukungan kuratif seperti fisioterapi, akses klinik, hingga program latihan kekuatan dan fleksibilitas. “Deteksi dini penting karena menjadi pintu pertama untuk pencegahan,” tegas Bella.
Di sisi lain, Mercer juga mencatat tren baru terkait penanganan gigi bungsu. Bella menjelaskan bahwa sebelumnya prosedur pencabutan gigi bungsu tidak memiliki batasan khusus. Namun mulai 2024, perusahaan asuransi menetapkan aturan ketat karena biaya kasus gigi bungsu bisa sangat tinggi, terutama jika dilakukan sekaligus dan membutuhkan rawat inap.
“Aturannya bisa berupa batas maksimal biaya, misalnya Rp10 juta, atau pembatasan jumlah gigi yang boleh dicabut per tahun,” jelas Bella.
Hasilnya terlihat signifikan: setelah aturan diterapkan, jumlah kasus gigi bungsu turun 24%, berbanding terbalik dengan tren kenaikan 64% pada periode 2022–2023.
Bella menilai perubahan kebijakan ini menunjukkan bahwa kontrol pembiayaan dan standarisasi tindakan medis dapat membantu mengurangi kasus yang tidak mendesak sekaligus menjaga keberlanjutan manfaat kesehatan bagi karyawan.
(dec/spt)
































