Konflik Thailand–Kamboja Memanas, Korban Tewas Terus Bertambah
News
11 December 2025 14:50

Randy Thanthong-Knight dan Patpicha Tanakasempipat - Bloomberg News
Bloomberg, Korban terus berjatuhan akibat bentrokan perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang kembali memanas. Sementara itu, Presiden AS Donald Trump bersikeras bahwa panggilan telepon yang rencananya akan ia lakukan dapat meredakan situasi tersebut.
Thailand pada Kamis (11/12) melaporkan sembilan prajurit tewas dan puluhan lainnya terluka setelah lima hari serangan berturut-turut. Sementara itu, pejabat Kamboja mengatakan 10 warga sipil tewas dan sekitar 60 orang luka serius, tanpa menyebutkan korban dari pihak militer.
Trump mengatakan akan berbicara dengan para perdana menteri Thailand dan Kamboja dan mendesak mereka untuk mematuhi kesepakatan damai yang sebelumnya ia mediasi.
"Mereka telah bertempur untuk waktu yang sangat lama, banyak, banyak, banyak dekade," kata Trump pada hari Rabu (10/12) di AS. "Tapi saya akrab dengan keduanya. Menurut saya mereka adalah dua pemimpin hebat, dua orang hebat, dan saya menyelesaikannya sekali. Saya pikir saya bisa melakukannya dengan cukup cepat. Saya pikir, saya pikir saya bisa membuat mereka berhenti bertempur. Siapa lagi yang bisa melakukan itu? Pikir saja."
































