Logo Bloomberg Technoz

Pulihnya IKK ini juga tak bisa dipisahkan dari aksi guyur likuiditas yang dilakukan pemerintah. Kementerian keuangan mengakselerasi belanja negara pada September-Oktober dengan injeksi total Rp276 triliun. 

Meski begitu, penguatan ini sedikit mungkin akan tertahan lantaran pelaku pasar tetap berhati-hati. Risiko inflasi juga membayangi rupiah karena adanya gangguan logistik dari banjir yang terjadi pada akhir bulan lalu di Sumatera. 

Dari sisi eksternal, pasar global masih dibayangi ketidakpastian geopolitik seperti eskalasi tensi AS-China terkait teknologi semikonduktor, serta perang tarif. Di sisi lain, gangguan pasokan energi yang masih mungkin terjadi dari Timur Tengah. 

Dua sentimen tersebut ikut membayangi pergerakan mata uang Asia pada perdagangan hari ini. Dari pasar regional beberapa pasar mata uang Asia beragam. Dari zona hijau rupee India memimpin dengan kenaikan 0,18% dan Indonesia di posisi runner up naik 0,15%, disusul renminbi China naik 0,06%, dan won Korea Selatan 0,03%. 

Sedangkan dari zona merah peso Filipina merosot paling tajam sebanyak 0,44%, dan yen Jepang 0,28%, disusul ringgit Malaysia 0,12%. 

(riset/aji)

No more pages