Simon menyatakan Pertamina dalam waktu dekat akan segera mengirimkan LPG ke sejumlah daerah yang terisolasi melalui jalur udara.
Nantinya, tabung LPG akan diangkut menggunakan kargo yang digantung di bagian bawah pesawat dan akan dilemparkan ke titik distribusi melalui ketinggian yang aman. Dia jelaskan bahwa setiap pengiriman dapat mengangkut sekitar 2 ton LPG.
“Kami sudah diskusi, kami tentunya memperhatikan aspek safety di ketinggian berapa, tabung-tabung LPG dengan tekanan kurang lebih 18,6 kilogram per meter persegi itu bisa tetap aman kalau dalam perhitungan kami kurang lebih 2 kilo, itu masih aman,” ucap Simon
“Kami yakin jangkauan helikopter mungkin ketinggian tidak sampai itu apalagi menggunakan sling load, jadi kami akan usahakan tempat-tempat yang masih terisolir akan langsung mendapatkan LPG,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan 3 dari 7 SPBU di Aceh Tamiang sudah beroperasi dan 4 diantaranya masih dalam tahap perbaikan.
Kemudian, terdapat 6 daerah yang seluruh SPBU sudah beroperasi secara penuh yakni; Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Pidie, Aceh bagian Barat, serta Banda Aceh.
Sementara itu, wilayah Bener Meriah dan Aceh Tengah distribusi BBM masih terkendala jalan yang putus. Kemudian, wilayah Gayo Lues sudah mulai mendapatkan pasokan BBM melalui jalur udara.
"Nah untuk BBM ini kami juga bisa mengirimkan lewat udara, Bapak Presiden. Kemarin kami kirimkan dari Bandara Kualanamu menggunakan pesawat Hercules. Ada beberapa syarat yaitu drum-nya harus baru dan segel, tutupnya harus disegel. Namun, bisa lewat udara. Kami akan coba juga,” ucap Suharyanto.
Untuk distribusi LPG, Suharyanto menyatakan berencana mengirimkan LPG ke wilayah Aceh Tengah usai melakukan pembahasan dengan Pertamina. Alasannya, jalur darat ke wilayah tersebut rusak sehingga tidak bisa dilalui.
“Karena memang Aceh Tengah itu memang sebelum jembatan itu tersambung, ini masih belum bisa didatangi dari mana-mana. Harus terpaksa lewat udara,” tegas dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto meminta Menteri ESDM Bahlil Lahadalia untuk mempercepat proses pemulihan infrastruktur listrik dan pasokan BBM di daerah bencana Sumatra.
Bahlil mengatakan kementeriannya telah berupaya untuk mempercepat proses pemulihan infrastruktur kelistrikan dan BBM di wilayah terdampak bencana banjir dan longsor beberapa hari terakhir. Bahlil menargetkan listrik kembali mengalir pada Jumat (5/12/2025).
“Bapak Presiden memerintahkan agar lebih cepat, makanya saya kemarin tiga hari di sana, di lokasi, memastikan semua,” kata Bahlil usai menghadap Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/12/2025).
Saat menghadap Prabowo, Bahlil menjanjikan aliran listrik bakal kembali pulih pada Jumat (5/12/2025). Dia menambahkan pasokan listrik dan BBM telah berangsur pulih di sejumlah titik bencana.
(azr/wdh)
