Logo Bloomberg Technoz

Negara-negara di Asia Tenggara secara konsisten menempati peringkat sebagai yang paling berisiko, dengan Filipina, Myanmar, dan Vietnam termasuk di antara 10 negara yang paling terdampak perubahan iklim tahun lalu, menurut Germanwatch, sebuah organisasi independen di bidang hak asasi manusia.

Share of Population at Flooding Risk. (Sumber: BMI)

Helen Nguyen, profesor teknik lingkungan di University of Illinois Urbana-Champaign mengatakan meskipun ada risiko tersebut, kemajuan dalam membangun ketahanan iklim di banyak negara tertinggal dibandingkan bagian dunia lainnya, sebagian karena beberapa otoritas di Asia Tenggara memprioritaskan pertumbuhan dibandingkan perencanaan dan upaya adaptasi.

“Pembangunannya berlangsung sangat cepat,” kata Nguyen.

“Itu terjadi dengan mengorbankan lingkungan.”

Total kerugian US$20 miliar (Rp332 triliun) untuk bulan lalu saja berdasarkan perkiraan pemerintah dan analis, yang kemungkinan akan direvisi seiring penilaian total kerusakan. Tahun lalu, banjir musiman menyebabkan sekitar $25 miliar kerugian ekonomi di seluruh Asia-Pasifik, menurut studi dari broker asuransi Aon Plc.

Lembaga pemikir Center of Economic and Law Studies yang berbasis di Jakarta memperkirakan kerugian lebih dari US$4 miliar atau 0,29% dari PDB, akibat kerusakan jalan dan jembatan, serta hilangnya pendapatan rumah tangga dan hasil pertanian.

Bahkan sebelum badai bulan November, Thailand dan Indonesia telah menggelontorkan miliaran dolar stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yang meningkatkan risiko tekanan pada keuangan negara. Kedua negara itu telah menghadapi lemahnya konsumsi dan lingkungan ekspor yang lebih menantang akibat tarif AS.

(spt)

No more pages