Senada, saham transportasi juga melesat hingga mendorong penguatan IHSG, saham PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) melejit 13,9%, saham PT Logisticsplus International Tbk (LOPI) melesat 9,86%. Saham PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) menguat 8,57%.
Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham–saham unggulan turut melesat di zona hijau, antara lain, saham PT XLSmart Tbk (EXCL) melesat 10,3%, saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terbang 5,6%. Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melesat 3,57%, dan saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) menguat 3,1%.
Adapun pasar saham Bursa Asia melaju bervariasi pada perdagangan siang hari ini. Indeks KOSPI melejit 1,62%, PSEi - Philippine menguat 1,05%, Hang Seng Hong Kong hijau 0,14%, sedang, NIKKEI 225 jatuh 1,21%, TOPIX Jepang drop 1,11%, FTSE KLCI Malaysia melemah 0,54%, dan Straits Times Singapura melemah 0,32%.
Mengutip riset Phillip Sekuritas Indonesia, investor tengah mencerna rilis data pasar tenaga kerja terbaru dan fokus pada pertemuan kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) minggu depan dengan mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin.
Data US Challenger Job Cuts memperlihatkan jumlah Pemutusan Hubungan kerja (PHK) lompat 23,5% yoy menjadi 71.321 pada bulan lalu, didorong oleh restrukturisasi usaha, pergeseran yang berkaitan dengan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) dan tekanan dari kebijakan tarif perdagangan AS.
“Meskipun lebih rendah dari ekspektasi lonjakan 48.0% Y/Y, kenaikan jumlah PHK ini masih yang tertinggi dalam tiga tahun,” papar riset Phillip Sekuritas, Jumat.
Sebaliknya, data Initial Jobless Claims memperlihatkan jumlah orang yang untuk pertama kali mencairkan tunjangan pengangguran menyusut 27.000 menjadi 191,000 untuk minggu tertanggal 29 November, terendah sejak bulan September 2022.
Data ini memberi gambaran pasar tenaga kerja AS mendingin secara perlahan bukan secara cepat.
Lebih lanjut, data Continuing Jobless Claims memperlihatkan jumlah orang yang sudah mencairkan tunjangan pengangguran paling tidak selama dua minggu beruntun turun menjadi 1.939 juta jiwa untuk minggu tertanggal 22 November, terendah dalam tujuh minggu, dari 1.943 juta jiwa di minggu sebelumnya dan lebih rendah dari ramalan pasar 1.96 juta jiwa.
(fad)






























