“Pasar global sedang menanti rilis data belanja konsumen, pendapatan, serta indeks harga PCE untuk September yang akan diumumkan pada Jumat (5/12). Di sisi sentimen korporasi, saham Salesforce naik lebih dari 3% setelah memberikan proyeksi pendapatan di atas ekspektasi, sementara Five Below menguat berkat laporan kinerja yang positif.” ujar tim riset BNI Sekuritas, Jumat (5/12/2025).
Untuk pasar Asia, BNI Sekuritas mencatat pergerakan bursa kawasan berlangsung variatif. Indeks Nikkei 225 menguat 2,33% dan Topix naik 1,92% ditopang lonjakan saham manufaktur chip di Jepang, termasuk Fanuc yang melonjak 12,98% setelah mengumumkan kerja sama pengembangan robot industri berbasis AI dengan Nvidia.
Yaskawa Electric juga menguat 11,37%, sementara saham SoftBank Group meningkat 9,18%. Sementara itu, indeks Kospi dan Kosdaq Korea Selatan masing-masing turun 0,19% dan 0,23%. Adapun Hang Seng Hong Kong menguat 0,55%, Taiex Taiwan naik 0,01% dan ASX 200 Australia bertambah 0,27%.
Di dalam negeri, BRI Danareksa Sekuritas melaporkan bahwa IHSG pada Kamis (4/12/2025) ditutup naik 0,33% ke level 8.640. Net foreign sell tercatat sebesar Rp192 miliar. Sekuritas tersebut menyebut penguatan indeks didorong oleh rebound saham-saham perbankan, sekaligus mencetak rekor penutupan tertinggi IHSG sepanjang sejarah.
Dari sisi teknikal, BRI Danareksa menilai IHSG berpotensi melanjutkan penguatan terbatas dengan resistance terdekat di 8.655 dan support di 8.610. Sentimen pendukung lainnya berasal dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan rilis data cadangan devisa Indonesia yang dijadwalkan hari ini.
Sementara itu, BNI Sekuritas dalam laporannya mengemukakan bahwa IHSG berpotensi bergerak sideways pada perdagangan hari ini. Sekuritas tersebut mencatat asing membukukan penjualan bersih sekitar Rp182 miliar, dengan saham-saham yang paling banyak dilepas antara lain BBCA, BBRI, ANTM, FILM dan BRMS. BNI Sekuritas menempatkan area support IHSG di 8.550–8.600 dan resistance di 8.650–8.700.
(red)





























