CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Kala ringgit terapresiasi, maka kontrak CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Analisis Teknikal
Jadi bagaimana proyeksi harga CPO untuk hari ini, Jumat (5/12/20205)? Apakah bisa bangkit atau justru makin terhimpit?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO terjebak di zona bearish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 44. RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Namun, menariknya indikator Stochastic RSI ada di 86. Di atas 80, yang berarti tergolong jenuh beli (overbought).
Untuk perdagangan hari ini, ada peluang harga CPO bisa naik. Target resisten terdekat ada di MYR 4.111/ton. Jika tertembus, maka ada kemungkinan menguji rentang MYR 4.127-4.129/ton.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MYR 4.234/ton. Resisten ini akan diuji apabila harga menembus pivot point MYR 4.163/ton.
Apabila harga CPO turun lagi, maka MYR 4.100/ton bisa menjadi target support terdekat. Penembusan di titik ini berisiko memangkas harga ke rentang MYR 4.081-4.077/ton.
(aji)






























