Meski investor terlihat optimistis, pembuat kebijakan masih terpecah apakah akan kembali menurunkan suku bunga untuk ketiga kalinya secara beruntun, seiring upaya menyeimbangkan perlambatan pasar tenaga kerja dengan inflasi yang masih tinggi.
“Pasar tenaga kerja yang melemah akan menjadi fokus The Fed pada pertemuan Desember,” ujar Jeff Roach dari LPL Financial. “Sejak awal tahun ini ketika pelemahan pasar tenaga kerja mulai terasa, saya percaya permintaan tenaga kerja sudah cukup lemah untuk mendorong The Fed melakukan pemangkasan, termasuk pada bulan ini.”
Di Asia, serangkaian data yang akan dirilis antara lain perdagangan dan belanja rumah tangga Australia serta indeks kepercayaan konsumen Thailand. Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pihaknya mengharapkan adanya komitmen investasi besar dari Taiwan dalam pembicaraan perdagangan.
Pergerakan di Pasar AS
Menariknya, penguatan indeks utama Wall Street terjadi meski sebagian besar saham teknologi raksasa melemah. Saham Salesforce Inc naik dalam perdagangan setelah jam bursa setelah perusahaan menyampaikan proyeksi pendapatan yang melampaui estimasi analis.
CEO Nvidia Corp, Jensen Huang, menyatakan belum yakin China akan menerima cip H200 jika AS melonggarkan pembatasan. Saham Microsoft Corp turun 2,5% setelah muncul laporan penurunan permintaan untuk sejumlah produk kecerdasan buatan, meski perusahaan menegaskan bahwa target penjualan agregat untuk produk AI tidak diubah.
Sebelum rapat kebijakan terakhir tahun ini, pejabat The Fed akan menerima data terbaru terkait indikator inflasi favorit mereka. Pada Jumat, laporan pendapatan dan belanja konsumen untuk September dijadwalkan dirilis setelah tertunda lama akibat penutupan pemerintahan AS.
Data tersebut mencakup indeks harga belanja konsumsi personal (PCE) dan PCE inti yang tidak memasukkan harga pangan dan energi. Ekonom memproyeksikan kenaikan 0,2% untuk ketiga kalinya secara beruntun pada indeks inti. Jika terealisasi, inflasi tahunan akan tetap berada sedikit di bawah 3%, menunjukkan tekanan harga yang stabil namun masih sulit turun.
“Saat ini, data menunjukkan suku bunga The Fed perlu dipangkas lebih jauh. Permintaan tenaga kerja AS lemah, belanja konsumen mulai menunjukkan tanda-tanda melemah, dan risiko inflasi yang meningkat semakin memudar,” kata Elias Haddad dari Brown Brothers Harriman & Co.
Di pasar komoditas, harga emas stabil pada Rabu setelah penurunan di sesi sebelumnya. Harga minyak naik, dengan West Texas Intermediate (WTI) menguat 0,5% ke kisaran US$59 per barel.
Harga tembaga melonjak ke rekor baru setelah peningkatan pesanan untuk menarik logam dari gudang London Metal Exchange menambah kekhawatiran bahwa potensi tarif AS akan memperburuk tekanan pasokan global.
(bbn)

































