Logo Bloomberg Technoz

Adapun, nilai investasi indikatif untuk kapasitas 530 MW itu mencapai US$2,7 miliar atau sekitar Rp44,86 triliun (asumsi kurs Rp16.615 per dolar AS).

Rencana investasi bersama itu bakal menyasar pada tujuh proyek brownfield, delapan proyek yellowfield dan empat proyek greenfield di wilayah kerja panas bumi (WKP) Hululais, Ulubelu, Lumut Balai, Lahendong, Kamojang, Sungai Penuh dan Kotamobagu.

Inisiasi kerja sama itu bakal bergerak ke level 1.130 MW pada tahap lanjut, dengan estimasi investasi hingga US$5,4 miliar atau sekitar Rp89,72 triliun.

“Saat ini sudah dijalankan pengembangan pada WKP Ulubelu dan Lahendong dengan total kapasitas 45 MW, prosesnya saat ini sedang proses pengadaan PPA di PLN,” kata Bernadus.

Di sisi lain, dia menambahkan, perseroannya tengah mematangkan rencana pembangunan pembangkit listrik untuk WKP Hululais dengan kapasitas 110 MW.

PLN menargetkan pengadaan engineering, procurement, construction and commisioning (EPCC) PLTP Hululais rampung bulan ini.

“Untuk Hululais masih dalam proses tender di PLN, untuk pendanaanya dari bilateral funding,” tuturnya.

Tampilan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu di Lampung berkapasitas 110 megawatt (MW). (PLN)

Adapun, Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) telah berkomitmen menyalurkan pinjaman sekitar US$204 juta dengan tingkat bunga rendah kepada PLN untuk konstruksi PLTP Hululais di Bengkulu.

Sementara itu, dana pendamping untuk melengkapi donor dari Jepang itu sebesar US$42 juta.

Di sisi lain, PGEO berharap kongsi bersama dengan PLN IP dapat mempercepat pengerjaan proyek panas bumi yang telah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034.

Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGEO Edwil Suzandi mengatakan perseroan tengah mengejar persetujuan investasi akhir untuk sejumlah proyek eksplorasi dan pengembangan blok panas bumi akhir tahun ini.

Sejumlah proyek itu meliputi pengembangan Lumut Balai Unit 3 dengan kapasitas 55 MW, Gunung Tiga berkapasitas 55 MW, Kotamobagu 64 MW dan Bukit Daun 60 MW.

“Jadi ini juga bagian dari dukungan PGE di dalam meningkatkan install capacity dari energi baru terbarukan yang ada di wilayah kerja kita,” kata Edwil saat public expose daring, Senin (3/11/2025).

Edwil menambahkan perseroannya turut berkoordinasi dengan BPI Danantara dan PLN terkait dengan percepatan proyek Bukit Daun 60 MW, Hululais 110 MW, Co-Generation 45 MW, Sibayak 30 MW, Seulawah 70 MW, Lahendong 7 dan 8 berkapasitas 50 MW.

Edwil menuturkan perseroannya telah memiliki perjanjian jual beli uap dengan PLN untuk WKP Hululais 110 MW. Menurut dia, proyek itu bakal sejalan dengan tata waktu pengerjaan fasilitas pembangkit dan jaringan listrik dari PLN.

“Proyek Hululais ini merupakan proyek penyelarasan antara Pertamina dan PLN di bawah koordinasi Danantara,” tuturnya.

(naw)

No more pages