Sedangkan untuk dosis yang diberikan, Robert mengaku tak bisa menyebutkan angka pastinya. Sebab, dunia medis selalu berkembang dan efektivitas terhadap pasien berbeda.
"Jadi sampai saat ini, bahkan tadi kan data penelitian di pantau pet season pun, efisiensinya-nya terjaga dengan baik. Jadi belum diperlukan dosis besar. Per kali, per hari, per analisis," jelasnya.
Meskipun gejalanya sering menyerupai batuk pilek biasa, sebagian bayi dan lansia dapat mengalami kondisi yang lebih berat. Selain itu, perbedaan antara RSV dan influenza kerap menimbulkan kebingungan di masyarakat. Banyak orang mengira keduanya sama, padahal penyebab dan tingkat keparahannya berbeda.
RSV sangat mudah menular dalam aktivitas sehari-hari. Penularan dapat terjadi melalui droplet dari batuk, kontak langsung, maupun benda yang terkontaminasi. Kondisi ini membuat bayi, balita dan lansia sangat rentan, terutama ketika berada di lingkungan yang terdapat orang lain sedang sakit.
(mef/spt)

































