Logo Bloomberg Technoz

Risiko Penularan RSV Tinggi, Tapi Belum Ada Obat Penangkal

Merinda Faradianti
03 December 2025 13:10

4 Tanda Kanker Paru-paru yang Terlihat Jelas di Pagi Hari (Bloomberg Technoz/Asfahan)
4 Tanda Kanker Paru-paru yang Terlihat Jelas di Pagi Hari (Bloomberg Technoz/Asfahan)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Respiratory Syncytial Virus (RSV) menjadi salah satu penyakit yang disebabkan oleh virus dan banyak menyebabkan pada orang dewasa ataupun lansia. Bahkan, di beberapa kasus, RSV pada lansia dapat menyebabkan kematian.

Dokter Robert Sinto spesialis Penyakit Dalam mengatakan, RSV sendiri di Indonesia belum ditemukan obatnya. Tetapi, tindakan pencegahan seperti pemberian vaksin bisa dilakukan agar tidak menimbulkan risiko besar pada si penderita.

"Karena sampai saat ini tidak ada satupun obat yang bisa dipakai untuk mengobati RSV ini. Beberapa hipotesis ada obatnya, ribavirin misalnya, tapi ribavirin itu tidak ada di Indonesia. Jadi, terapinya mainly supportive, mengandalkan kekebalan tubuh," katanya saat ditemui di kantor Pfizer, Jakarta, Rabu (3/12/2025).


Robert menjelaskan, meski si penderita dinyatakan sembuh akan ada dampak jangka panjang ayang ditimbulkan RSV. Sehingga, diperlukan pemberian vaksin untuk mencegah gejala awal penyakit menular yang dapat mempengaruhi paru-paru tersebut.

"Jadi batasan usianya adalah kalau vaksin non-comorbid sekalipun dianjurkan di atas 60 tahun. Atau vaksin yang usia lebih mudah, 18 sampai 60 tahun, tetapi memiliki komorbitas tadi, ada penyakit kronis, ada kekebalan tubuh menurun yang membutuhkan perlindungan terhadap aspek-aspek tersebut," sebutnya.