Logo Bloomberg Technoz

Dia menyebut Indonesia kembali siap mengekspor udang hingga akhir Desember 2025 mencapai 292 kontainer seberat 5.000 ton senilai Rp900 miliar. 

Ishartini menambahkan, pelepasan ekspor udang bersertifikat bebas Cs-137 ini menandai kesiapan industri udang Indonesia dalam memenuhi standar keamanan pangan internasional, khususnya standar United States Food and Drugs Administration atau FDA (US-FDA).

“Sertifikasi bebas Cs-137 telah siap melaksanakan ekspor udang kembali ke AS, selanjutnya melalui proses scanning dan testing oleh para petugas inspektur di unit pengolahan ikan di Jawa dan Lampung,” tuturnya. 

Menurutnya, KKP telah berkoordinasi secara sistematis dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), otoritas pengaturan dan ilmiah ketenaganukliran Indonesia, untuk menjamin tata laksana sertifikasi berjalan lancar Lebih lanjut. 

Ishartini juga menyampaikan sejumlah pihak lainnya seperti Satuan Gegana Kops Brimob Polri dan asosiasi AP5I (Asosiasi Produsen Pengelolaan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia) juga memastikan kesiapan ekspor pada saat entry into effect ketentuan bebas Cs-137 oleh FDA pada 31 Oktober 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyampaikan udang RI dapat kembali di ekspor ke AS menandakan bahwa Indonesia mampu memenuhi standar global dan memperkuat sistem jaminan mutu dari hulu hingga hilir. 

“Jadi kami mampu. Berangkat semua ada masalah, segera kita tangani. Tapi kita memang harus waspada,” ucap Zulhas.

Dalam kaitan itu, dia meminta semua pihak mulai dari pemerintah hingga pelaku usaha dapat meningkatkan mutu dengan standar internasional serta diplomasi ekspor. 

“Kalau tidak ada diplomasi, tidak mungkin kelautan bisa diberikan satu-satunya, ini ada diplomasinya, antara kita dan Amerika, Bapeten dan lain-lain. Tentu ini akan memberikan kepercayaan kepada dunia, kepada kita,” imbuhnya. 

Sekadar catatan, hingga kini AS masih menjadi tujuan utama ekspor udang dengan pangsa 63,1% dari total ekspor udang Indonesia. Adapun ekspor udang ke AS periode Januari-September 2025 meningkat 16,3% (YoY) dengan nilai US$881,27 juta dan volume 99,17 ribu ton. 

Secara total, nilai ekspor udang RI ke dunia hingga September 2025 mencapai US$1,40 miliar. Ekspor udang September 2025 bahkan tumbuh 16,6% dibandingkan Agustus 2025.

Selain AS, empat negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor udang RI yakni Jepang dengan nilai US$230,86 juta atau tumbuh 8,1% dan pangsa 16,5%, China US$74,34 juta atau tumbuh 18,9% dan pangsa 5,3%, Uni Eropa US$57 juta atau tumbuh 57,5% dan pangsa 4,2%, serta Asean US$37,48 juta atau tumbuh 20% dan pangsa 2,7%. 

(ell)

No more pages