Logo Bloomberg Technoz

“Kami menilai volatilitas rupiah masih menjadi risiko utama karena dapat memengaruhi kepercayaan konsumen dan arus modal.” ujar tim riset JPMorgan, Selasa (2/12/2025).

JPMorgan juga mencermati komposisi pelaku pasar yang berubah sepanjang 2025, ketika partisipasi investor ritel mencapai rekor tertinggi dan menyamai periode pandemi 2020. 

Menurut perusahaan, aktivitas ritel diperkirakan tetap tinggi setidaknya hingga semester pertama 2026 dan berpotensi menurun pada paruh kedua tahun, bergantung pada penerapan definisi baru Adjusted Free Float dari MSCI yang kemungkinan diumumkan pada kuartal pertama dan berlaku mulai Mei 2026.

Di sisi lain, arus dana institusi diperkirakan membaik sepanjang tahun, didorong mandat investasi publik Danantara serta peningkatan porsi saham dalam alokasi aset dana pensiun milik BUMN dan lembaga ketenagakerjaan.

(dhf)

No more pages