Pemerintahan Trump ingin warga Amerika memiliki lebih banyak bayi, dan pemerintah federal meluncurkan inisiatif kebijakan untuk membalikkan penurunan angka kelahiran di AS. Pada pertengahan Oktober, Gedung Putih mengumumkan rencana untuk meningkatkan akses terhadap perawatan fertilisasi in vitro (IVF). Presiden Donald Trump memuji inisiatif tersebut, menyebut dirinya sebagai “presiden fertilisasi.”
Tingkat kelahiran nasional sebagian besar berada dalam tren menurun sejak 2007, dengan jumlah kelahiran turun rata-rata 2% per tahun dari 2015 hingga 2020, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), meskipun tingkat tersebut sempat berfluktuasi setelahnya.
Konsep-konsep yang membentuk gerakan tersebut dapat ditemukan dalam Project 2025, sebuah inisiatif politik yang dipimpin oleh Heritage Foundation dan banyak usulannya telah diadopsi oleh Trump. Dokumen itu menyatakan bahwa anak-anak berkembang paling baik dalam “pernikahan heteroseksual yang utuh.”
“Pria dan wanita yang menikah adalah struktur keluarga yang ideal dan alami karena semua anak memiliki hak untuk dibesarkan oleh pria dan wanita yang mengandung mereka,” tulis dokumen tersebut.
Project 2025 juga mencakup banyak usulan yang menurut para kritikus tidak ramah terhadap kesehatan perempuan. Misalnya, proyek tersebut menyerukan penghapusan akses terhadap mifepristone, obat yang umum digunakan dalam aborsi maupun penanganan keguguran, serta mendorong negara bagian untuk memblokir fasilitas Planned Parenthooddari menerima pendanaan Medicaid.
(spt)

































