Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump meminta warga Amerika Serikat untuk memiliki banyak anak. Hal tersebut untuk menambah populasi yang terus menyusut.

Bahkan, demi kampanye bisa berhasil, Trump juga menawarkan dana US$1000 (Rp16 juta) per bayi yang lahir. Namun rencana ini tak sepenuhnya diterima baik warganya.

Dilansir dari CNN, Maddy Olcott berencana memulai karier setelah lulus kuliah. Namun, mahasiswi tahun ketiga di State University of New York–Purchase College itu sejauh ini tidak berencana untuk membangun keluarga — bahkan dengan pemerintahan Trump menawarkan insentif seperti “bonus bayi” ribuan dolar atau obat infertilitas yang lebih murah.

“Negara kita ingin kami menjadi mesin melahirkan, tetapi mereka justru memotong sumber daya yang sudah ada,” kata Olcott, 20 tahun. 

“Dan bonus bayi US$1.000? Jujur saja, kayak apa, bro? Itu bahkan tidak cukup untuk bayar sewa tempat tinggalku sebulan.”