Mengutip CME FedWatch, peluang penurunan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) dalam rapat Desember sudah mencapai 87,4%. Sementara kemungkinan ditahan di 3,75-4% tinggal 12,6%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan terasa lebih menguntungkan kala suku bunga turun.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk bulan ini? Apakah harga bisa naik lagi sepanjang Desember?
Secara teknikal dengan perspektif bulanan (monthly time frame), emas amat sangat nyaman sekali banget di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 92.
RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish. Namun hati-hati, karena RSI di atas 70 berarti sudah jenuh beli (overbought).
Aura overbought kian terasa dengan indikator Stochastic RSI yang sudah menyentuh 100. Paling tinggi, memang sudah sangat jenuh beli.
Kemudian indikator Average True Range (ATR) 14 hari ada di 281. Menunjukkan bahwa sepertinya volatilitas harga emas akan tinggi.
Untuk perdagangan bulan ini, ada risiko harga emas bisa turun. Bahkan kemungkinan bisa sampai di bawah US$ 4.000/troy ons.
Cermati pivot point di US$ 4.068/troy ons. Dari sini, harga emas berpeluang menguji support US$ 3.765/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5.
Support lanjutan ada di US$ 3.469/troy ons. Adapun target paling pesimistis atau resisten terjauh adalah US$ 3.159/troy ons.
Namun andai harga emas masih kuat menanjak, maka target resisten terdekat adalah US$ 4.283/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengerek harga emas ke rentang US$ 4.316-4.473/troy ons.
Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di US$ 4.878/troy ons. Terlihat bahwa sepertinya harga emas akan sulit menyentuh level US$ 5.000/troy ons pada akhir tahun ini.
(aji)































