Ali juga menambahkan bahwa denominasi dolar akan menjadi prioritas, mengingat mata uang tersebut paling banyak digunakan dalam transaksi pendanaan global.
Rencana global issuance ini juga disebut berbeda dari Patriot Bond, instrumen yang diterbitkan melalui skema private placement. Tidak seperti Patriot Bond, surat utang global Danantara nantinya akan dilepas melalui mekanisme pasar internasional yang lebih terbuka.
Sebelumnya, BPI Danantara membuka peluang untuk kembali menerbitkan Patriot Bond setelah gelombang perdana rampung. Namun, keputusan tersebut akan sangat bergantung pada keberhasilan penerbitan tahap pertama dan efektivitas pemanfaatan dananya.
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir menegaskan, fokus utama saat ini adalah memastikan proyek Patriot Bond pertama berjalan dengan baik. “Proyek harus tepat waktu, tepat sasaran, dan berdampak besar, terutama untuk waste-to-energy yang sudah diumumkan,” katanya dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Rabu (1/10/2025).
Lebih lanjut, Pandu menuturkan keberhasilan obligasi ini akan diukur dari pelaksanaan proyek yang sesuai target, tata kelola yang transparan, serta kontribusinya terhadap isu lingkungan dan penciptaan lapangan kerja. “Diskusinya bukan soal berapa banyak obligasi yang diterbitkan, tapi bagaimana dananya digunakan,” ujarnya.
(art/wep)





























