Logo Bloomberg Technoz

Sudaryono menyebut mulai tahun depan secara bertahap Kementan akan mencari tanah untuk membuat pabrik hingga meningkatkan kapasitas produksi gambir. Pabrik hilirisasi gambir rencananya dibangun di Sumatera Barat, Sumatera Utara, hingga Fak-Fak Barat. 

Kementan juga menargetkan agar Indonesia bisa menentukan harga gambir dunia karena mayoritas produksi global disebut berada di RI. 

"Seharusnya kita yang menentukan haganya, menentukan hilirisasinya, sumbernya dari kita dan tidak lagi menjual dalam bentuk mentah," ungkapnya.

Dalam paparannya, Kementan mencatat harga mentah atau daun gambir hanya Rp3.000/kilogram (kg). Sementara ketika telah hilirisasi menjadi bahan baku farmasi atau marker API (active pharmaceutical ingridient) dapat mencapai Rp250 juta/kilogram (kg). Sementara nilai hilirisasi gambir diproyeksi memiliki potensi nilai ekonomi mencapai Rp516,59 triliun.

Produksi gambir nasional dalam catatan Kementan pada 2022 sebanyak 18.062 ton, dengan nilai Rp608 miliar. Sumatera Barat menjadi penyuplai gambir dunia sebesar 64%.

Dalam kesempatan yang sama, anggota Baleg DPR RI Cindy Monica mengusulkan gambir untuk masuk dalam daftar komoditas yang diatur dalam RUU Komoditas Strategis yang kini tengah dibahas DPR bersama pemerintah. 

Cindy menilai potensi besar gambir akan terabaikan jika tidak diberikan posisi strategis dalam regulasi yang mengatur hilirisasi dan penguatan komoditas nasional.

“Karena ini masih rancangan, tentu kita berharap gambir bisa dimasukkan ke dalam daftar komoditas strategis. Setelah saya telusuri pasal per pasal, banyak sekali keistimewaan dan dukungan kebijakan yang bisa diperoleh jika komoditas potensial dimasukkan,” kata Cindy.

Akan tetapi, di juga menyoroti masih terbatasnya komoditas yang tercantum dalam Pasal 12 ayat 1 RUU Komoditas Strategis. Dari 14 komoditas pertanian yang memiliki potensi hilirisasi, baru 10 yang masuk dalam daftar awal. 

Dia menilai kondisi tersebut dapat menjadi celah yang harus diperbaiki agar komoditas bernilai tinggi seperti gambir memperoleh dukungan kebijakan yang layak.

Cindy menjelaskan sejumlah manfaat yang dapat diperoleh jika gambir ditetapkan sebagai komoditas strategis, antara lain kemudahan perizinan dan penataan kebijakan, perencanaan produksi dan harga dasar, serta prioritas pembinaan dan pengawasan oleh badan khusus.

Dukungan lain yang dinilai sangat penting adalah penguatan riset, fasilitas usaha, dan hilirisasi. Menurutnya dukungan regulasi semacam ini akan memberikan nilai tambah signifikan tidak hanya bagi petani, tetapi juga bagi rantai pasok industri gambir nasional.

Cindy menegaskan bahwa penyempurnaan daftar komoditas strategis akan sangat menentukan keberhasilan kebijakan hilirisasi di sektor pertanian. 

“Saya sangat berharap gambir bisa masuk dalam daftar tersebut agar pengembangannya lebih terarah dan mendapat dukungan penuh dari negara,” imbuhnya. 

Melansir laman Pusat Perakitan dan Modernisasi Pertanian dan Perkebunan Kementan, gambir merupakan tanaman perdu yang merambat asal Asia Tenggara. Tanaman itu sejak lama dimanfaatkan ekstraknya menjadi komponen utama untuk menyirih.

Berkembangnya teknologi, gambir dimanfaatkan untuk berbagai keperluan kesehatan, misalnya untuk memperkuat gigi atau gusi, membantu mengeluarkan getah empedu, menjadi obat diare, sariawan, hingga luka ringan.

Kini, gambir juga berkembang dapat dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan. Kementan mencatat ekstrak gambir dapat digunakan untuk antibakteri dan antiinflamasi. Penelitian juga menyebut dapat dimanfaatkan untuk gel anti jerawat.

(ain)

No more pages