Bloomberg Technoz, Jakarta - Calon emiten dari sektor bank digital, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) atau Superbank, telah menetapkan kebijakan dividen usai menjadi perushaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) nanti.

Berdasarkan prospektus, dikutip Rabu (26/11/2025), setelah Superbank mencatat saldo laba positif, manajemen berkomitmen membagikan ividen kepada seluruh pemegang saham sebanyak-banyaknya 85% dari laba bersih tahun berjalan.

Namun, ada sejumlah poin lain yang bakal menentukan keputusan pembagian dividen, diantaranya:

• Pencapaian kinerja keuangan Bank
• Tingkat rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
• Tingkat Kesehatan Bank
• Kondisi keuangan Bank
• Ekspektasi pertumbuhan laba
• Kebutuhan permodalan Bank di masa depan
• Rencana pengembangan dan/atau pertumbuhan strategi Bank
• Keberlanjutan usaha Bank
• Kondisi pasar dan perekonomian
• Kepentingan pemegang saham, dan/atau
• Ketaatan pada peraturan yang berlaku.

Mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut, Superbank baru berencana membagikan dividen pada tahun buku 2029 dengan memperhatikan ketentuan UUPT dan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana berlaku, serta setelah mempertimbangkan faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya.

Dengan kata lain, pembagian dividen Superbank baru akan cair pada 20230, jika seluruh target-target perusahaan berjalan selaras.