Pernyataan sejumlah pejabat teras bank sentral AS Federal Reserve jadi penyebab kenaikan harga emas. Anggota Dewan Gubernur The Fed Christopher Waller terang-terangan mendukung penurunan suku bunga acuan dalam rapat bulan depan.
“Kekhawatiran saya utamanya adalah pasar tenaga kerja. Jadi saya menyarankan penurunan suku bunga dalam rapat selanjutnya. Setelah itu, kami bisa menerapkan pendekatan dari rapat ke rapat mulai Januari,” tegas Waller wawancara dengan Fox Business Network, seperti diwartakan Bloomberg News.
Akhir pekan lalu, Gubernur Bank Sentral AS (Federal Reserve) New York John Williams menyatakan bahwa ruang penurunan suku bunga acuan masih terbuka dalam waktu dekat.
“Saya melihat kebijakan moneter saat ini agak restriktif. Oleh karena itu, saya rasa ada ruang untuk penyesuaian suku bunga acuan menuju posisi (stance) yang cenderung netral,” katanya dalam sebuah acara di Santiago, Chile, seperti diberitakan Bloomberg News.
Pernyataan Waller dan Williams sepertinya efektif untuk mengangkat optimisme pasar. Kini investor melihat ada kemungkinan yang cukup besar bahwa suku bunga acuan bisa turun bulan depan.
Mengutip CME FedWatch, probabilitas Federal Funds Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 3,5-3,75% dalam rapat Desember adalah 80,9%. Seminggu yang lalu, peluangnya hanya 42,4%.
Sedangkan kemungkinan suku bunga acuan bertahan di 3,75-4% bulan depan hanya 19,1%. Padahal sepekan yang lalu mencapai 57,8%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun.
(aji)

































