Kemudian, kontainer kedua juga sudah tiba di Indonesia pada 29 Oktober 2025 lalu dengan notifikasi adanya kontaminasi Cs-137.
"Sudah dilakukan pemeriksaan oleh BAPETEN pada 30 Oktober 2025. Hasilnya tidak ditemukan kontaminasi di permukaan sehingga aman disimpan di pelabuhan. Namun perlu dilakukan uji lab pada produk alas kaki yang akan dilakukan oleh BRIN," sebutnya.
Bara menyebut, cemaran itu bukan berasal dari pengolahan atau proses pembuatan footwear.
"Kontaminasi itu bukan karena praktik pengolahan dari PT BMS atau praktik pengolahan dari atau proses pembuatan footwear itu. Tidak ada kaitan dengan mereka, ini pure karena kontaminasi yang dibawa melalui udara yang sampai ke fasilitas mereka, itu saja," tegas Bara.
Saat ini, puluhan perusahaan yang terkontaminasi radioaktif itu telah dilakukan dekontaminasi dan dinyatakan clean and clear. Satgas Penanganan Cs-137 pun telah melakukan perlindungan bagi pekerja dan masyarakat sekitar kawasan industri.
Bara pun menegaskan, puluhan perusahaan yang terkontaminasi itu pun tidak akan mempengaruhi ekspor Indonesia. Pasalnya, delegasi Indonesia telah melakukan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Amerika Serikat.
(ell)



























