Data lain mencatat sentimen kekhawatiran dan ketamakan pelaku pasar atau Crypto Fear and Greed Index ada pada level ekstrem kiri dengan angka 12 dari 100. Sedikit membaik dibandingkan posisi hari minggu di angka ‘Ketakutan’ 10 dari 100.
Altcoin bergerak variatif flat pada awal pekan, dimana Ethereum dalam 24 jam perdagangan mengalami 'hijau' 1,1% ke kisaran US$2.859, kemudian XRP naik 1,5% ke US$2,09. Solana dibandingkan hari Minggu bergerak positif 1,6% ke US$132,6. Cardano dan Dogecoin masing-masing rebound 1% dan 2,5%.
Pasar Rentan ‘Menghukum’ Bitcoin Lagi
Patut diwaspadai adalah gejolak harga yang berlanjut namun relatif terjaga pada kisaran di atas US$88.000-an dapat mengonfirmasi pembentukan dasar untuk Bitcoin. Pada bagian lain, kegagalan untuk melakukannya berisiko membuat cryptocurrency ini jatuh ke US$80.000.
Analis mendiskripsikan perbaikan harga usai catatan kelam harga Bitcoin dalam sepekan ini sebagai “post-flush bounce” dengan optimisme pergerakan bisa ke jalur US$90.000. Meski begitu, momentum rebound dari level terendah dipandang tidak menggambarkan berkelanjutan.
“[Posisi Bitcoin sekarang] tampak seperti rebound setelah koreksi: likuiditas terbatas, aliran dana terfragmentasi, dan penawaran mencoba mencari stabilitas, sementara pemegang jangka panjang terus mengumpulkan aset,” kata Vincent Liu, CIO di Kronos Research.
“Harapannya konsolidasi dengan kisaran yang sempit di sekitar US$85–US$90K, karena likuiditas terbatas dan stop-loss terus diaktifkan.”
Akhir pekan sebelumnya pasar dibuat was-was dengan volatilitas harga Bitcoin dan aset kripto lain yang semakin liar, dengan catatan koreksi nilai hampir 25% sepanjang November - sekaligus di khawatirkan jadi badai kedua terburuk pasca keruntuhan FTX dan Terra tiga tahun lalu.
“Bitcoin tetap rentan terhadap tekanan teknis berkelanjutan dengan potensi percepatan yang didorong gamma melalui level dukungan kunci,” kata Chris Newhouse, direktur riset di Ergonia, dikutip dari Bloomberg News, Senin.
Faktor beragam yang membuat Bitcoin drop adalah; penarikan dana dari ETF (dominasi penjualan di pasar spot); wallet lama tidak aktif melepas kepemilikan; kekurangan momentum berdagang. Pada bagian lain dealer menyesuaikan lindung nilai untuk tetap netral, kerap disebut gamma exposure.
Dalam skenario ini, dealer biasanya “short gamma,” yang berarti mereka menjual lebih banyak Bitcoin saat harganya turun untuk tetap seimbang — dinamika yang dapat memperparah pergerakan turun.
Perusahaan-perusahaan ini, yang sering kali merupakan penyedia likuiditas bervolume tinggi, bertujuan untuk tetap netral dengan menyesuaikan eksposur mereka seiring pergerakan harga. Namun, ketika Bitcoin menembus level strike yang ramai diperdagangkan, aktivitas hedging tersebut dapat bertindak sebagai pemicu teknis.
Jika zona sekitar US$80.000 ditembus menjadi petunjuk dinamika lindung nilai berbalik dan trader berada dalam posisi “long gamma,” yang berarti penurunan lebih lanjut mengurangi risiko dan mengharuskan mereka membeli Bitcoin untuk tetap seimbang.
(wep)

































