Logo Bloomberg Technoz

Komoditas tersebut telah muncul sebagai senjata kuat dalam perseteruan dagang antara Beijing dan Washington, mendorong AS mengambil kepemilikan di perusahaan produsen, termasuk yang berbasis di Australia.

Sefcovic bertemu Menteri Perdagangan Australia Don Farrell dan Menteri Sumber Daya Madeleine King pekan ini untuk membahas cara terbaik “mendukung seluruh rantai nilai yang terkait dengan bahan baku kritis,” ujarnya.

“Saya berbicara mulai dari ekstraksi, pemurnian, pemrosesan, hingga penggunaan mineral kritis,” katanya. “Ini merupakan pertemuan satu setengah hari yang sangat intens.”

Dorongan ini mengikuti laporan Financial Times pekan ini yang menyebutkan bahwa UE berencana membentuk badan pusat untuk membeli dan melakukan penimbunan mineral kritis guna mengantisipasi langkah AS yang memborong pasokan global.

Uni Eropa, yang menyumbang lebih dari 16% perdagangan barang dan jasa dunia, saat ini sedang merundingkan perjanjian perdagangan bebas (FTA) yang tertunda lama dengan Australia.

Iterasi sebelumnya kandas setelah kedua pihak gagal mencapai kesepakatan terkait isu seperti ekspor daging sapi dan produk pertanian Australia.

Saat ini FTA tersebut “telah mengalami kemajuan yang cukup impresif,” kata Sefcovic, sambil menambahkan bahwa dia berharap tahap akhir pembicaraan dapat diselesaikan pada awal musim semi tahun depan.

Pada Oktober, Presiden AS Donald Trump menandatangani kesepakatan dengan Australia untuk meningkatkan akses Amerika terhadap logam tanah jarang dan mineral kritis lainnya demi menandingi dominasi China.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Washington dan Canberra berkomitmen menggelontorkan US$2 miliar dalam enam bulan untuk investasi bersama di sejumlah tambang dan proyek.

Pentagon akan membantu pendanaan pembangunan kilang galium Alcoa Corp.–Sojitz Corp. berkapasitas 100 ton per tahun di Australia Barat, sementara US Export-Import Bank tengah mempertimbangkan dukungan pembiayaan US$300 juta untuk proyek logam tanah jarang Nolans di Northern Territory.

US Export-Import Bank juga telah mengeluarkan letters of interest kepada enam penambang lainnya dengan nilai pembiayaan lebih dari US$2,2 miliar.

(bbn)

No more pages