Logo Bloomberg Technoz

Pakar: Anak Diasuh Algoritma Medsos Rentan Bunuh Diri & Terorisme

Dinda Decembria
21 November 2025 16:20

Ilustrasi media sosial. (Bloomberg)
Ilustrasi media sosial. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Eksekutif ICT Watch Indriyatno Banyumurti dan psikolog HIMPSI Samanta Elsener mengingatkan bahaya serius ketika anak dan remaja “diasuh” oleh algoritma media sosial tanpa pendampingan orang tua.

Indriyatno menyinggung fenomena tersebut lewat film Adolescence dan kasus viral SMA 72. Ia menyebut keduanya punya benang merah: remaja yang terseret ideologi berbahaya dari konten algoritmik. 

“Ketika anak-anak diasuh oleh algoritma media sosial, mereka bisa tersedot ideologi misoginis. Di Adolescence, itu dipopulerkan oleh Andrew Tate. Akunnya sudah diblokir di banyak platform, tapi potongan-potongan kontennya masih beredar,” ujarnya di Gedung Google Indonesia, Kamis (20/11).


Ia menekankan bahwa bahaya muncul bukan karena teknologi semata, melainkan cara penggunaannya. “Media itu cuma tools. Sama seperti pisau dapur, bisa dipakai buat masak makanan enak, bisa juga membahayakan. Yang menjadikannya bahaya adalah ketika anak dibiarkan memakai perangkat tanpa pendampingan hingga akhirnya diasuh oleh algoritma,” kata Indriyatno.

Menurut dia, anak dari keluarga baik-baik sekalipun bisa terpengaruh ekstremisme digital. “Di film itu, tokohnya Jimmy Miller digambarkan dari keluarga harmonis, tapi tetap bisa berubah ekstrem dan melakukan kekerasan. Artinya, ini bukan masalah keluarga broken home saja,” tambahnya.