Menurut Irawati, salah satu tantangan dalam wacana tersebut adalah kesiapan konten kreator di dalam negeri. Ia mempertanyakan berapa besar proporsi kreator yang sudah memenuhi kompetensi untuk mengikuti proses sertifikasi jika hal itu benar-benar diterapkan.
“Kita pelajari ya. Karena itu pasti ada proses dan harus disiapkan,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Irawati juga menyoroti berkembangnya konten edukasi kesehatan mental yang diproduksi kreator di platform digital, termasuk YouTube.
Ia menilai kehadiran kreator dengan fokus kesehatan mental membawa dampak positif bagi masyarakat.
“Bagus banget ternyata ada platform yang mau men-sharing, memberikan edukasi kepada konten kreator khususnya di bidang kesehatan mental,” kata Irawati.
Ia menambahkan bahwa banyak kreator kesehatan mental yang memiliki latar belakang profesional, seperti dokter atau psikolog. Menurutnya, hal ini memastikan informasi yang diberikan tetap berada dalam koridor yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan meningkatnya peran kreator dalam penyebaran informasi kesehatan, Irawati menilai penting bagi semua pihak untuk terus menjaga kualitas konten agar tetap berdampak positif dan tidak menyesatkan masyarakat.
(dec)































