Logo Bloomberg Technoz

Yuliot melaporkan saat ini proses pembangunan RDMP Balikpapan hampir rampung dan diklaim hanya menyiksakan proses penyempurnaan sekitar 1–2%.

“Kita harapkan dalam beberapa hari ke depan itu bisa diselesaikan 100% sehingga siap untuk diresmikan. Yang 1,5 persen itu ada detail-detail pekerjaan saja," jelasnya.

Dalam keterangan yang sama, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Taufik Adityawarman menyatakan pengoperasian awal unit utama pengolahan atau RFCC Complex telah dilakukan pada 10 November.

Taufik menjelaskan, RFCC merupakan unit utama kilang untuk menghasilkan produk berstandar setara Euro V. RFCC juga diklaim akan meningkatkan efisiensi serta nilai ekonomi Kilang Balikpapan. 

"Ini merupakan tahapan penting yang telah dilalui KPI dan Pertamina dalam pengoperasian RDMP Balikpapan. RFCC tidak hanya meningkatkan efisiensi dan kualitas produk, tetapi juga memperbesar nilai tambah dari sumber daya alam dalam negeri," ucap Taufik.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengatakan perseroannya masih mempersiapkan integrasi lanjutan proyek RDMP Balikpapan.

Simon menambahkan perseroannya tengah berkoordinasi dengan Kementerian ESDM ihwal waktu peresmian proyek.

“Sekarang sambil persiapan-persiapan, tapi sudah ada juga uji coba yang kita lakukan. Tinggal harusnya sambil menunggu ini lah, menunggu peresmiannya,” kata Simon kepada awak media di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/11/2025).

Selain itu, Simon mengatakan, perseronnya tengah merampungkan upaya integrasi RDMP Balikpapan dengan sejumlah terminal di sekitar kilang.

“Karena bukan hanya RDMP, tapi ada juga terminal Tanjung Batu, yang Lawe-Lawe, ada pipa dari Senipah. Jadi prosesnya memang integrated gitu,” lanjutnya.

Sebelumnya, Pertamina menargetkan proyek RDMP Balikpapan mulai beroperasi bulan ini. Akan tetapi, proyek tersebut belum bisa dijalankan dengan kapasitas penuh saat mulai beroperasi.

Pjs. Corporate Secretary KPI Milla Suciyani mengatakan unit RFCC baru di Kilang Balikpapan ditargetkan dapat mulai beroperasi pada kuartal IV-2025. Unit RFCC yang tengah dipersiapkan beroperasi ini memiliki kapasitas pengolahan hingga 90.000 bph.

Melalui teknologi RFCC, residu minyak mentah dapat ditingkatkan nilai tambahnya dengan diolah menjadi produk bernilai tinggi, sekaligus menghasilkan LPG, gasoline, dan propylene sebagai output utama.

RFCC Kilang Balikpapan akan menjadi unit RFCC terbesar milik Pertamina, melampaui kapasitas unit serupa di Kilang Cilacap yang telah beroperasi sejak 2015 dengan kapasitas 62.000 bph.

Sekadar catatan, kapasitas unit distilasi minyak mentah (CDU) kilang akan ditingkatkan dari 260.000 bph menjadi 360.000 bph, sehingga total kapasitas CDU Indonesia diharapkan meningkat dari 1,17 juta bph menjadi 1,26 juta bph pada akhir 2025.

(azr)

No more pages