Pada kuartal IV 2025, bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat, didukung stimulus fiskal melalui implementasi proyek prioritas dan paket kebijakan ekonomi yang ditetapkan pemerintah pada akhir tahun ini.
Perry menjelaskan bank sentral memproyeksi konsumsi rumah tangga tumbuh lebih tinggi, didorong kenaikan ekspektasi penghasilan, khususnya kelompok menengah ke bawah.
"Hal ini seiring tambahan bantuan sosial pemerintah dan kenaikan mobilitas dan aktivitas masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru," papar Perry.
Bank sentral memperkirakan investasi, khususnya nonbangunan, diperkirakan lebih tinggi. Hal ini tercermin dari indeks manufaktur Indonesia atau PMI manufaktur yang tetap pada level ekspansif.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2025 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7%-5,5% dan akan meningkat pada 2026," tutur Perry.
(lav)



























