"Selain itu, program sertifikasi halal bekerja sama dengan BPJPH telah berkembang dari semula 20 desa menjadi 1.500 desa wisata yang kini memperoleh sertifikasi halal secara gratis,"kata Widi.
Widiyanti menekankan bahwa sertifikasi halal membantu meningkatkan daya saing desa wisata, terutama dalam melayani wisatawan Muslim mancanegara. Ia juga menyebut bahwa Wamen Ni Luh Puspa kerap terjun langsung meninjau pelaksanaan program di desa wisata, sehingga dapat memberikan masukan mengenai kebutuhan pendampingan di lapangan.
Wamen Ni Luh Puspa menambahkan bahwa keterbatasan anggaran membuat pendampingan pemerintah masih diprioritaskan pada desa-desa pemenang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2024. Pendampingan tersebut meliputi sertifikasi, pelatihan manajerial, pengembangan produk kreatif, hingga pelatihan promosi. Program ini turut melibatkan berbagai mitra seperti Bank Indonesia, BCA, Astra, serta sejumlah pelaku swasta lainnya.
Ia menjelaskan bahwa pelatihan ekonomi kreatif mencakup pembuatan media promosi, manajemen usaha, hingga pengembangan produk lokal. Selain itu, program Gerakan Wisata Bersih 2025 juga masuk ke desa wisata sebagai upaya membangun kebiasaan pengelolaan lingkungan yang lebih baik. Program ini akan berlanjut pada 2026 dan melibatkan seluruh kedeputian di Kemenpar.
Dari sisi pemasaran, desa wisata akan terus dilibatkan dalam booth, pameran, dan promosi digital. Kampanye digital pada 2026 dirancang lebih masif untuk meningkatkan visibilitas desa wisata dan mengangkat kualitas layanan secara keseluruhan. “Kami ingin kualitas desa wisata ikut naik sesuai visi pariwisata berkualitas yang digagas Bu Menteri,” ujar Wamen.
Ia juga menyoroti upaya mempertemukan pelaku UMKM desa wisata dengan investor maupun lembaga pembiayaan melalui kolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UMKM. Pendekatan lintas sektor ini dilakukan bersamaan dengan peningkatan destinasi oleh kedeputian infrastruktur dan perluasan event di desa wisata, termasuk festival-festival lokal seperti Festival Desa Penglipuran dan ajang lari desa wisata di Makassar.
Dengan penguatan program lintas kedeputian dan dukungan mitra, pemerintah berharap dukungan terhadap desa wisata dapat meningkat pada 2026. “Mudah-mudahan dengan anggaran yang lebih baik tahun depan, kita bisa menjangkau lebih banyak desa wisata,” ujar Wamen.
(dec/spt)
