Logo Bloomberg Technoz

IHSG Diramal Rentan Koreksi, Menguji Area 8.300 Hari Ini

Artha Adventy
17 November 2025 08:29

Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/9/2025). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan Senin (17/11/2025), setelah rangkaian sentimen global dan domestik menekan minat risiko investor. Indeks kini menghadapi area pivot 8.400 dengan support terdekat di 8.300.

Menurut analis Phintraco Sekuritas, tekanan utama datang dari Wall Street yang ditutup mixed pada pekan lalu. Pelemahan terjadi akibat rotasi dari saham-saham teknologi yang dianggap sudah berada pada valuasi mahal, sementara kekhawatiran meningkat bahwa Federal Reserve tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember mendatang. Harapan pasar terhadap pemangkasan lanjutan pun kembali memudar.

Pelaku pasar global juga menghadapi ketidakpastian karena sejumlah data ekonomi AS periode Oktober dipastikan tidak akan dirilis meskipun shutdown telah berakhir, sehingga menambah faktor negatif bagi sentimen risiko. Di sisi lain, pasar mencermati perkembangan kerja sama dagang AS–Swiss setelah Washington menurunkan tarif impor asal Swiss dari 39% menjadi 15%, disertai komitmen investasi US$200 miliar dari perusahaan Swiss hingga 2028.


Pada pekan ini, data ekonomi AS pasca-shutdown menjadi perhatian utama, sementara dari domestik, investor menanti hasil RDG BI pada 19 November serta rilis pertumbuhan kredit dan M2 Money Supply.

Secara teknikal, tekanan koreksi IHSG makin terlihat. Histogram MACD memang masih positif, tetapi momentum penguatannya mulai melemah dan mengarah pada potensi death cross. Stochastic RSI juga berada di area overbought, mengindikasikan jangka pendek indeks rentan terkoreksi menuju 8.300–8.325. Meski demikian, tren menengah-panjang IHSG dinilai masih berada dalam fase bullish.