Toru Fujioka - Bloomberg News

Bloomberg, Perekonomian Jepang mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam enam kuartal, memperkuat argumen Perdana Menteri Sanae Takaichi untuk menyusun paket stimulus ekonomi yang ambisius.

Produk domestik bruto (PDB) riil Jepang turun 1,8% secara tahunan pada periode tiga bulan hingga September, menurut laporan Kantor Kabinet pada Senin (17/11). Angka itu lebih baik dari perkiraan konsensus ekonom yang memprediksi penurunan sebesar 2,4%.

Investasi residensial swasta dan ekspor menjadi faktor utama yang menekan output secara keseluruhan, sejalan dengan ekspektasi akibat perubahan regulasi di sektor konstruksi serta tarif AS yang masih berlangsung. Belanja konsumen, komponen terbesar PDB, hanya meningkat tipis dan gagal mengimbangi pelemahan tersebut.

Data ini diperkirakan semakin memperkuat keyakinan pemerintahan Takaichi bahwa belanja fiskal agresif diperlukan untuk menopang perekonomian. Perdana menteri diperkirakan akan mengumumkan paket ekonomi pertamanya paling cepat pekan ini, dengan pelaku pasar menantikan besaran realisasi belanja sambil mempertimbangkan risiko kenaikan penerbitan utang yang dapat mengganggu stabilitas pasar keuangan.