Bloomberg Technoz, Jakarta - Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membentuk lima Kelompok Kerja (Pokja) untuk mempercepat pelaksanaan program. Pembentukan ini dinilai krusial untuk mengatasi berbagai isu lintas kementerian/lembaga (K/L), terutama terkait pasokan bahan baku pangan yang mulai tertekan akibat tingginya permintaan.

"Pembentukan pokja-pokja ini sangat penting agar kita dapat segera menyelesaikan berbagai persoalan yang berkaitan dengan penyelenggaraan program MBG secara lintas kementerian/lembaga,” ujar Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi MBG, Nanik Sudaryati Deyang dikutip Sabtu (15/11/2025).

Keputusan pembentukan lima pokja diambil pada rapat pelaksana harian yang digelar di kantor Badan Gizi Nasional (BGN) dihadiri oleh perwakilan tiga kementerian koordinator dan 13 K/L anggota Tim Koordinasi. 

Menurut Nanik, saat ini fokus utama adalah Pokja Pasokan Bahan Baku Pangan. Dengan beroperasinya 14.773 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, konsumsi bahan pangan melonjak signifikan. Setiap SPPG kini melayani kebutuhan harian 3.000 hingga 3.500 penerima manfaat MBG.

“Karena permintaan terus meningkat, harga sayuran, telur, dan daging ayam mulai naik dan dapat memicu inflasi pangan,” kata dia.