Logo Bloomberg Technoz

Produksi Bijih dan Hilirisasi MBMA Melesat pada Kuartal III 2025


(Dok. MBMA)
(Dok. MBMA)

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Merdeka Battery Materials Tbk (IDX: MBMA) melaporkan kinerja operasional kuat sepanjang Kuartal III 2025, ditandai dengan lonjakan produksi bijih nikel di Tambang PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM), peningkatan efisiensi biaya, serta kemajuan signifikan pada proyek hilirisasi strategis. Produksi saprolit SCM tercatat meningkat 89% menjadi 2,0 juta ton basah, sementara limonit naik 51% menjadi 5,6 juta ton basah. Efisiensi operasional turut menekan biaya tunai saprolit menjadi US$23,3/wmt dan limonit menjadi US$7,9/wmt, sehingga margin keduanya menunjukkan perbaikan meski harga jual rata-rata turun.

Pada segmen pengolahan, produksi Nickel Pig Iron (NPI) mengalami penurunan menjadi 19.819 ton. Namun, margin NPI justru meningkat signifikan menjadi US$2.215 per ton nikel berkat penurunan biaya tunai sebesar 16% YoY dan optimalisasi pasokan bijih internal. MBMA juga mencatat perkembangan penting di proyek hilirisasi, termasuk produksi 7.181 ton MHP oleh PT ESG New Energy Material, progres 54% pembangunan pabrik HPAL PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC), serta stabilnya produksi asam sulfat dari fasilitas AIM. Pabrik klorida dan pabrik katoda tembaga kini memasuki tahap komisioning, dengan hasil awal pelat tembaga yang telah memenuhi standar LME.

Perseroan turut menandatangani perjanjian jangka panjang penjualan nickel matte yang mendukung keputusan melanjutkan produksi High-Grade Nickel Matte pada Kuartal IV 2025. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, MBMA membukukan pendapatan belum diaudit sebesar US$935 juta, turun 32% akibat melemahnya kontribusi dari segmen NPI dan HGNM. Penurunan ini sebagian tertutup oleh peningkatan pendapatan dari penjualan limonit serta kontribusi segmen lainnya.


Presiden Direktur MBMA, Teddy Oetomo, menyatakan bahwa kinerja kuat kuartal ini mencerminkan efisiensi operasional yang terus membaik, peningkatan kapasitas produksi, serta kemajuan proyek hilirisasi yang akan mendorong transformasi MBMA ke depan.

“Kinerja kuat pada kuartal ini mencerminkan peningkatan struktural yang telah kami lakukan di seluruh rantai nilai — mulai dari penambangan, logistik, hingga pengolahan. Kami terus memperbaiki efisiensi biaya per unit, memperluas kapasitas produksi bijih, serta mendorong kemajuan proyek hilirisasi HPAL dan AIM yang akan menjadi transformasi besar bagi MBMA dan industri bahan baku baterai Indonesia," kata Teddy.