Logo Bloomberg Technoz

Saat pemerintahan kembali dibuka, maka berbagai data ekonomi di Negeri Adikuasa bisa kembali dirilis. Dengan demikian, pasar bisa membaca ke mana arah perekonomian dan kebijakan moneter.

“Pasar mengantisipasi data ekonomi uang lemah begitu pemerintahan kembali dibuka. Ini membuat The Fed kemungkinan kembali menempuh pelonggaran kebijakan moneter,” kata Bart Melek, Global Head Commodity Strategy di TD Securities, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas menjadi lebih menguntungkan saat suku bunga turun.

Sumber: Bloomberg

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini, Kamis (13/11/2025)? Apakah masih kuat menanjak atau malah terdepak?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas mantap di zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 63. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Akan tetapi, investor perlu waspada karena indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 99. Jauh di atas 80, sudah sangat jenuh beli (overbought).

Untuk perdagangan hari ini, harga emas kemungkinan bakal turun. Maklum, kenaikan harganya akhir-akhir ini sudah lumayan tinggi.

Cermati pivot point di US$ 4.167/troy ons. Dari sini, harga emas akan menguji support US$ 4.125/troy ons yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka support lanjutan ada di rentang US$ 4.052-3.928/troy ons.

Namun kalau masih bisa naik, maka harga emas akan mengetes resisten US$ 4.201/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi mengangkat harga emas ke kisaran US$ 4.210-4.258/troy ons.

(aji)

No more pages