Saya berharap dapat berkunjung ke Indonesia pada Januari tahun depan atas undangan Presiden [Prabowo] untuk secara resmi menandatangani perjanjian baru setelah melalui proses domestik," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengatakan perjanjian itu akan memperkuat komitmen kedua negara untuk bekerja sama secara erat di bidang pertahanan dan keamanan. Prabowo juga mengatakan pada dasarnya perjanjian itu akan menegaskan kembali tekad kedua negara untuk meningkatkan persahabatan, baik sebagai mitra atau tetangga dekat, untuk meningkatkan dan menjamin keamanan kedua negara.
"Saya telah berulang kali menekankan bahwa kita tidak dapat memilih tetangga kita, terutama negara-negara seperti kita. Sudah menjadi takdir kita untuk menjadi tetangga langsung. Jadi, marilah kita hadapi takdir kita dengan niat terbaik," ujar Prabowo.
"Dalam budaya Indonesia, ada pepatah bahwa ketika kita menghadapi keadaan darurat, tetangga kita yang akan membantu kita. Mungkin kerabat kita akan tetap jauh, tetapi tetangga kita adalah yang paling dekat dan hanya tetangga yang baik yang akan saling membantu."
Dalam pertemuan tête-à-tête, kedua pemimpin negara memang menaruh perhatian pada stabilitas kawasan indo-pasifik.
Pertemuan tête-à-tête tersebut juga menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperdalam kerja sama di berbagai bidang, terutama di sektor ekonomi dan pembangunan, hubungan antar masyarakat, pertahanan dan keamanan, serta kemaritiman.
(dov/frg)
































