Logo Bloomberg Technoz

Kemenkeu Genjot Belanja APBN Awal 2026, Percepat Laju Ekonomi RI

Pramesti Regita Cindy
05 November 2025 18:35

Asumsi Makro APBN 2026, Ekonomi RI Tumbuh 5,4% (Diolah berbagai sumber)
Asumsi Makro APBN 2026, Ekonomi RI Tumbuh 5,4% (Diolah berbagai sumber)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu menuturkan pemerintah berencana mendorong belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2026 lebih awal untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi. 

Sebab, menurutnya, kondisi ekonomi global pada 2026 terpantau belum menunjukkan titik cerah. Terlebih pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan hanya berkisar 2,9%, serta ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China diperkirakan masih berlanjut.

"Tapi 2026 juga tidak ada titik cerah yang lebih. Masih akan sekitar 2,9% pertumbuhan ekonomi global. Bahkan kalau kita lihat beberapa ancaman itu masih terus berjalan," kata Febrio dalam agenda Investortrust Ekonomi Outloook di Jakarta pada Rabu (5/11/2025).
 
Meski demikian, ia menekankan Indonesia justru melihat situasi tersebut sebagai momentum untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional, terlebih sejak tarif resiprokal diberlakukan oleh AS. 


Dia mengklaim dalam tiga bulan terakhir, pemerintah telah menempuh sejumlah langkah kebijakan untuk membangun kembali kepercayaan dan sentimen positif di kalangan masyarakat dan juga pelaku usaha.

"Kita lihat untuk manufaktur data terakhir [Purchasing Managers’ Index/PMI] sudah ekspansi lagi lebih tinggi di 51,2, [dibandingkan] bulan lalu sempat mendekati hanya 50, sekian. Ini sudah ada pembalikan, walaupun kita baru melakukan sedikit perubahan," jelas Febrio.