Untuk perdagangan minggu ini, harga emas dunia membukukan koreksi 3,28% secara point-to-point. Ini menjadi koreksi mingguan pertama dalam 10 pekan terakhir.
Harga emas memang menjalani reli sejak Agustus. Dalam sebulan terakhir, harga masih naik 9,62%.
Sepanjang 2025 (year-to-date), harga emas dunia masih meroket 56,63%. Harga emas menuju kenaikan tahunan tertinggi sejak 1979.
Oleh karena itu, emas menjadi sangat rentan terserang aksi ambil untung (profit taking). Maklum, potensi keuntungan yang bisa diraup memang tidak sedikit. Ketika ini terjadi, emas akan mengalami tekanan jual sehingga harganya turun.
“Koreksi harga emas sepertinya mulai stabil. Namun dengan makin banyaknya investor ritel yang ikut menjual emas, volatilitas harga sepertinya masih akan tinggi.
“Resisten penting selanjutnya ada di US$ 4.148/troy ons. Sepertinya penembusan di US$ 4.236/troy ons baru akan memberi konfirmasi bahwa momentum kenaikan kembali terjadi,” papar Charu Chanana, Strategist di Saxo Capital Markets Pte, seperti dilansir Bloomberg News.
(aji)
































