Logo Bloomberg Technoz

Indeks ini berada di posisi terkuat sejak 13 Oktober atau lebih dari sepekan terakhir.

Dollar Index (Sumber: Bloomberg)

Aset-aset berisiko, termasuk di negara berkembang, sedang tidak menjadi pilihan pelaku pasar. 

“Sepertinya alunan musik sudah berhenti, setidaknya untuk saat ini. Pesta sudah berakhir. 

“Tidak ada yang tahu kapan musik akan melantun kembali. Namun biasanya, makin tinggi kenaikannya maka makin keras jatuhnya,” sebut riset Bespoke Investment Group, seperti dilansir Bloomberg News.

Sementara riset Mega Capital Sekuritas menyebut, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) kemarin menjadi salah satu sentimen yang menggerakkan rupiah. Kemarin, BI memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di 4,75%.

"Keputusan BI sempat direspons dengan aksi jual SUN (Surat Utang Negara), terutama di tenor lima tahun oleh sejumlah pelaku pasar. Namun, sentimen bullish tetap bertahan yang menyebabkan aksi beli balasan, sehingga secara keseluruhan yield SUN lima tahun hanya naik 4 basis poin menjadi 5.38%. Tenor lainnya, termasuk 10 tahun bergerak flattish," papar riset tersebut.

Mega Capital Sekuritas memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak stabil di kisaran Rp 16.550-16.650/US$.

(aji)

No more pages